Pengendalian Internal dan Unsur Unsur Pengendalian Internal COSO


Toharudin
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.


Pengendalian Internal merupakan bagian Integral dari Manajemen dalam menjalankan aktivitasnya di sebuah organisasi atau perusahaan.  Sistem Pengendalian Internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2010).
Menurut Mulyadi, tujuan Sistem Pengendalian Internal adalah :
1.       Menjaga kekayaan organisasi ; mencegah agar asset yang dimiliki perusahaan baik fisik maupun non fisik  dari pencurian, kehancuran ataupun hilang karena tidak dilindungi dengan dokumen atau bukti yang memadai.
2.       Mengecek ketelitian dan keandalan data Akuntansi ; Pengendalian Internal dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal karena data akuntansi mencerminkan posisi  dan perubahan kekayaan perusahaan.
3.       Mendorong Efisiensi ; Pengendalian internal ditujukan agar tidak terjadi duplikasi pekerjaan yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan usaha serta tidak digunakannya sumberdaya perusahaan dengan boros.
4.       Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen; Dengan adanya Pengendalian Internal yang efektif, maka kebijkan-kebijakan yang diambil oleh manajemen  ada jaminan  dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh anggota perusahaan.
Dalam konsep pengendalian Internal terjadi keterkaitan erat antara tujuan yaitu  operasional, pelaporan dan kepatuhan;  unsur-unsur atau komponen pengendalian internal serta struktur organisasi dimana pengendalian internal itu diterapkan.
Unsur-Unsur Pengendalian Internal  COSO.
Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commision (COSO) pada tahun 1992 dan juga pada tahun 2013  memandang bahwa pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan.
Terdapat 5 komponen pengendalian internal menurut COSO 1992 maupun perkembangannya tahun2013, yaitu :
1.    Lingkungan Pengendalian (Control Environment); Merupakan unsur dasar untuk semua komponen pengendalian internal atau menjadi pondasi dari komponen lainnya. Lingkungan pengendali meliputi Integritas atau etika, komitmen seluruh anggota organisasi, filosofi manajemen, struktur organisasi, kebijakan dan pengelolaan sumber daya manusia serta adanya Dewan Komisaris dan adanya Komite Audit.

2.         Penilaian Risiko (Risk assisment); merupakan unsur proses yang dinamis dan berulang untuk mengidentifikasi dan menganalisa serta mitigasi risiko terkait dengan pencapaian tujuan. Risiko yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan bisa berasal dari internal organisasi  ataupun dari eksternal.  Identifikasi atau penilaian risiko baik dari eksternal maupun internal  harus menjadi perhatian manajemen karena berpotensi untuk mengakibatkan pengendalian internal tidak efektif.

3.         Aktivitas Pengendalian (Control Activities); Mencakup tindakan-tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan dilaksanakannya arahan manajemen dalam rangka meminimalkan risiko atas usaha pencapaian tujuan secara efektif.

4.         Informasi dan Komonikasi (Information and Commonication); Manajemen harus mendapatkan, menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas, baik dari sumber internal maupun eksternal untuk terselenggaranya fungsi pengendalian internal yang mendukung pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.

5.         Aktivitas Pengawasan (Monitoring Activities); Unsur pemantauan mencakup evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau kombinasi dari keduanya untuk memastikan komponen-komponen Pengendalian internal ada dan berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan adanya aktivatas pemantauan ini maka sistim pengendalian bisa saja terjadi perubahan sesuai dengan kondisi yang diperlukan.


IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PENGELUARAN KAS  OPERASI DAN INVESTASI UNIT PT PLN (PERSERO)
(PROGRAM IMPREST TERPUSAT)

Dengan likwiditas yang sangat besar dan dengan banyaknya rekening bank pengeluaran yang tersebar di sekitar 46 unit Pelaksana Induk dan sekitar 240 Unit Pelaksana PLN, mengakibatkan kesulitan dalam memonitor saldo bank sehingga pemanfaatan atau optimalisasi likuiditas menjadi berkurang.
Untuk itu maka sejak tahun 2009, PT PLN (Persero) membangun pengembangan pengendalian atas pengeluaran dana untuk pembiayaan operasi dan investasi di seluruh unit Indonesia. Sistim pengendalian tersebut disebut program Imprest Terpusat.
Dengan program imprest terpusat tersebut maka tidak ada dana pembiayaan yang mengendap di unit kecuali jumlah saldo yang sangat kecil untuk menjaga aktifnya rekening. Sentralisasi dana pembiayaan operasi dan investasi  adanya di PLN Pusat;  unit diberi limit yang dapat digunakan oleh seluruh unit PLN setiap saat sehingga terjadi kepastian ketersediaan dana  untuk pembiayaan operasi maupun investasi.
Penetapan limit unit dilakukan setiap awal minggu dengan menggunakan anggaran kas mingguan  dan berdasarkan limit tersebut maka unit dapat melakukan pembiayaan  secara viltual.
Sistim Pengendalian Imprest Terpusat tersbut dapat berjalan sampai dengan saat ini disebabkan karena :
1.       Adanya dukungan teknologi perbankan ( Virtual Account ),
2.       Dukungan dan komitmen Manajemen,
3.       Struktur organisasi yang sudah baik,
4.       Sistim wewenang dan prosedur pengendalian pengeluaran yang sudah memadai
5.       Efektifitas pengawasan dan pemantauan secara system yang sudah berjalan
Disamping itu, dengan pemusatan dana  yang dipooling di rekening kantor pusat, maka saldo dana dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk memperoleh pendapatan lainnya berupa bunga giro atau Deposito. Risiko dana “berceceran” di unit unit teratasi serta kepastian ketersediaan dana sesuai anggaran bagi semua unit terjaga setiap saat  yang berakibat kepercayaan pihak ke III menjadi lebih baik.


SUMBER :
Steinbart,M.B (2012); Accounting Information System


 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN COBIT, COSO DAN ERM SERTA IMPLEMENTASINYA

Penyerangan Komputer & Jenis - Jenis Serangan